Sementara Kasubag TU Kemenag Gowa, H. Tajuddin Talli, dalam laporannya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas digital ASN.
“Tema ‘Pangadakkang’ diangkat untuk memastikan layanan kami adaptif dengan perkembangan teknologi, sekaligus aman dari ancaman siber,” paparnya.
Sinergi dengan Stakeholder Kunci
Di penutupan acara, Kabid Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Sulsel, H. Abd. Gaffar, menitipkan pesan agar Ikatan Penghulu Republik Indonesia (IPRI) Kabupaten Gowa, aktif bersinergi dengan stakeholder.
“Keterbukaan bekerja sama dengan pihak internal dan eksternal adalah kunci sukses program prioritas Kemenag,” tuturnya.
Kegiatan ini juga diwarnai dengan kegiatan Musyawarah Cabang IPRI Gowa, yang menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk memperkuat peran penghulu dalam mendukung kebijakan Kemenag.
Dukungan untuk ASN di Garis Depan
Ali Yafid menambahkan, perubahan kerap menghadapi tantangan di fase awal, tetapi ia yakin kapasitas ASN Kemenag Gowa mampu mengatasinya.
“Dengan komando Kakankemenag yang solid, setiap masalah bisa diatasi secara elegan,” ucapnya.
Raker ditutup dengan komitmen bersama untuk menjadikan Kemenag Gowa sebagai pelopor inovasi pelayanan publik berbasis integritas dan teknologi.
Peserta pun membubuhkan harap, yaitu semangat “Pangadakkang” tak hanya bergema di Malino, tetapi juga membumi dalam setiap langkah ASN Kemenag Gowa.(Hdr)