“Maka harus saya akhiri dengan meditasi batu. Menyendiri di sebuah tanah kekal, tanpa suara, tanpa nyanyian dan pujian. Hanya berdoa dan membaca kitab suci dengan seribu ayat-ayat kudus hafalan, dalam roh dan jiwa. Supaya terbentuk karakter kuat, tegar, dan tak lagi goyah dengan iman berakar, bertumbuh, dan berbuah,” pungkasnya.
Seperti diketahui karya Puisi Pulo Lasman Simanjuntak telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal dan 35 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1980 s/d tahun 2025 ini, ratusan karya puisinya telah dimuat di 23 media cetak (koran, suratkabar mingguan, dan majalah ) serta dipublish (tayang) pada 259 media online (website) serta majalah digital di Indonesia dan Malaysia.
Karya puisinya juga telah dikirim sampai ke Singapura, Brunei Darussalam, Republik Timor Leste, Bangladesh, dan India.
Sering diundang baca puisi di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Radio Republik Indonesia (RRI) stasiun Jakarta, Cafe Sastra Balai Pustaka , dan sejumlah tempat komunitas sastra di wilayah Jabodetabek.
Sajak Pulo Lasman Simanjuntak
MEDITASI BATU
Pada akhirnya
kutikam pertarungan
berulangkali
tanpa belati tajam
Amarah manusia lama
meledak
dari lautan
paling dalam
Maka harus kuakhiri
dengan meditasi batu
untuk menabur suara ilahi
di tanah berbuah
Tanpa harus melirik
tabiat orang lain
karena aku wajib
jadi manusia baru
Jakarta, Selasa 21 Februari 2023. (Lasman Simanjuntak)