Ia menekankan pentingnya digitalisasi layanan perizinan serta peningkatan pendampingan bagi UMKM agar produk mereka dapat memenuhi standar BPOM dengan lebih mudah dan cepat.
“BPOM harus menjadi mitra strategis dunia usaha, bukan sekadar lembaga pengawas. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi sangat diperlukan,” tambahnya.
Rakernas BPOM tahun ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang lebih efisien, transparan, dan pro-rakyat, sehingga masyarakat dapat menikmati produk yang aman dan berkualitas, sementara dunia usaha memiliki kepastian hukum yang lebih baik dalam beroperasi.
Rakernas BPOM ini dihadiri oleh seluruh pejabat eselon dan pakar ahli lingkup BPOM, yang akan membahas berbagai kebijakan strategis dalam pengawasan obat dan makanan di Indonesia. (*)