Kegiatan doa bersama tersebut diikuti oleh sekitar 15 orang pemuda yang datang sebagai wujud solidaritas. Rangkaian acara meliputi pembakaran tujuh lilin yang mewakili harapan agar keadilan dan perdamaian senantiasa mengiringi tugas kepolisian, pembacaan puisi “Pahlawan Negeriku” oleh Sultan, yang menggambarkan keberanian dan pengorbanan para anggota Polri, serta doa yang dipimpin oleh Adrian untuk mendoakan keselamatan dan ketabahan keluarga yang ditinggalkan.
Puisi “Pahlawan Negeriku” yang dibawakan dengan penuh emosi berhasil menyentuh hati para hadirin, mengingatkan kembali jasa dan keberanian para anggota polisi yang rela berkorban demi menjaga keamanan dan keutuhan bangsa.
Koordinator Lapangan Mansyur mengatakan, aksi doa bersama ini pun berakhir mendekati tengah malam, meninggalkan kesan mendalam akan pentingnya persatuan dan dukungan masyarakat kepada aparat penegak hukum.
“Melalui kegiatan ini, pemuda Sulsel ingin menegaskan, penghormatan terhadap pahlawan tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat kepolisian, melainkan juga merupakan amanat bagi seluruh masyarakat untuk senantiasa menghargai dan mendukung mereka yang berjuang demi keamanan negeri,” Koordinator Lapangan Mansyur, menandaskan.(Hdr)