“Berapa biaya pembangunannya, Ady,” desak wartawan media ini.
“Lumayan, Aji, karena harus saya timbun dulu tanahnya, memasang pipa, membuat pondasi dan membangun pagar kawat keliling lapangan sebagai pengaman,” kata Ady.
Namun sesuai ketentuan, ukuran lapangan dan gawang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan pemain. Demikian juga peraturan pertandingan tetap merujuk pada aturan yang ada, meskipun tidak tertutup kemungkinan disesuaikan dengan kebutuhan dan kebutuhan tim-tim yang bertanding disesuaikan dengan situasi kondisi.
H.Sofwan, S.H.M.Hum, yang hadir dalam acara peresmian itu menilai, lapangan ini sangat luar biasa untuk Kabupaten Bima, bahkan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dia berharap dengan adanya fasilitas “mini soccer” berstandar internasional ini akan banyak lagi lahir pemain-pemain bola berbakat.
“Ya kita harapkan lahir banyak Ady baru lagi di level sepak bola nasional,” ujar mantan Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unram tersebut dalam keterangannya melalui relepon kepada media ini. (MDA).