Lebih jauh, ia menekankan pentingnya falsafah Bugis-Makassar sebagai pondasi moral dan sosial. “Kita punya warisan nilai seperti Toddopuli, keberanian memperjuangkan kebenaran, dan Siri’ na Pacce, semangat menjaga harga diri dan solidaritas. Ini bukan hanya filosofi, tapi juga kekuatan karakter,” tegasnya.
Menteri Amran juga mengapresiasi figur-figur nasional asal Sulawesi Selatan seperti Jusuf Kalla, Jenderal M. Jusuf, dan Baharuddin Lopa yang telah menjadi teladan nasional. Ia mendorong generasi muda untuk mengikuti jejak mereka.
“Marilah belajar dan berusaha keras, agar lahir saudagar-saudagar muda yang bisa membanggakan Sulsel dan Indonesia,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Amran memaparkan visinya menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Ia juga menaruh perhatian khusus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia KKSS melalui sektor pendidikan.
“Saya punya mimpi bagaimana membangun SDM KKSS lewat pendidikan,” katanya dengan penuh keyakinan.
Amran pun bertutur dalam bahasa Bugis penuh makna, “sipammase-mase, mabulo sibatang”, yang menggemakan semangat persatuan, kasih sayang, dan kebersamaan.
PSBM dan Mubes KKSS yang berlangsung hingga 11 April ini tidak hanya menjadi ruang temu para saudagar dan tokoh, tetapi juga panggung bagi ide-ide besar untuk membangun masa depan Sulawesi Selatan yang lebih maju, harmonis, dan berdaya saing tinggi di kancah nasional dan global, pungkas Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman. (Hdr)