Senin, 7 April 2025, pukul 13.57 waktu Singapura, Murdaya Widyawimarta Po, OBE, berpulang ke rumah Bapa di surga. Cuaca cerah tiba-tiba berubah menjadi gerimis seolah alam ikut berduka atas kepergian sosok pejuang kesetaraan bagi Suku Tionghoa Indonesia.
Bagi kami, Pak Po bukan sekadar pengusaha sukses. Beliau adalah sosok ayah, pembimbing, pengayom, dan pelindung yang selalu hadir tanpa memandang latar belakang siapa pun. Kalimat yang tak pernah lepas dari beliau:
“Apa yang bisa saya bantu untuk Anda?”
Ketika saya terpilih menjadi Ketua Umum PSMTI, pesan beliau sangatlah jelas: Suku Tionghoa Indonesia harus bersatu, jangan terpecah belah.
Berbagai warisan perjuangan beliau akan terus kami jaga, termasuk Undang-Undang Kewarganegaraan RI No. 12 Tahun 2006 dan Undang-Undang Penghapusan Diskriminasi Ras & Etnis No. 40 Tahun 2008, hasil inisiasi beliau saat menjabat di DPR RI.