Dalam musim 2024-2025, ia mencatatkan lima gol dalam 35 pertandingan bersama Leeds United sebelum cedera, membantu klubnya memuncaki klasemen Divisi Championship.
Menurut data Transfermarkt, nilai pasar Struijk mencapai Rp278,11 miliar, menjadikannya kandidat sebagai pemain termahal di skuad Timnas Indonesia jika dinaturalisasi, menggeser Mees Hilgers (Rp121,67 miliar).
Kualitasnya ini dinilai ideal untuk melengkapi formasi 3-4-3 yang diterapkan Kluivert, terutama pada posisi bek tengah kiri yang masih membutuhkan figur dominan. Meski Justin Hubner telah menunjukkan potensi, usianya yang masih muda dianggap belum cukup untuk menjadi tumpuan jangka panjang.
Strategi PSSI dan Dampak Naturalisasi
PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir terus mengintensifkan perekrutan pemain keturunan yang berkarier di Eropa. Pendekatan ini terbukti efektif dengan keberhasilan pemain seperti Shayne Pattynama, Sandy Walsh, dan Rafael Struick, yang telah meningkatkan daya saing Timnas di kancah internasional.
Naturalisasi Struijk, jika terwujud, akan menjadi tambahan kekuatan signifikan menjelang agenda besar seperti kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala AFF.
Secara historis, naturalisasi pemain keturunan telah membawa dampak positif bagi sepak bola Indonesia, baik dari segi prestasi maupun semangat nasionalisme.
Proses ini memang tidak instan, melibatkan aspek administrasi, kesiapan pemain, dan komunikasi intensif. Namun, keberadaan Struijk bersama tim pelatih di tribun menunjukkan adanya pendekatan personal yang serius dari PSSI.
Harapan Bek Tangguh Premier League Memperkuat Timnas
Meski sinyal positif terlihat, belum ada pernyataan resmi dari PSSI maupun Struijk mengenai rencana naturalisasi. Proses ini juga menghadapi tantangan, seperti adaptasi pemain dengan iklim kompetisi di Asia dan komitmen jangka panjang untuk membela Timnas. Namun, dengan pengalaman Struijk di Premier League dan Divisi Championship, ia dipandang memiliki kualitas untuk beradaptasi dengan cepat.
Keberhasilan naturalisasi Struijk tidak hanya akan memperkuat lini belakang Timnas, tetapi juga menginspirasi pemain keturunan lain untuk bergabung. Dengan meningkatnya intensitas perekrutan diaspora, sepak bola Indonesia sedang memasuki era modernisasi yang menjanjikan, menuju ambisi besar di pentas dunia.
Kehadiran Pascal Struijk bersama Patrick Kluivert di laga Oxford United vs Leeds United telah membuka harapan baru bagi penggemar sepak bola Indonesia. Apakah bek tangguh ini akan mengikuti jejak pemain keturunan lain dan memperkuat skuad Garuda? Yang pasti, PSSI tampaknya sedang menyusun langkah strategis untuk membentuk Timnas yang semakin solid dan kompetitif di masa depan. (*)