Latihan ini dibagi menjadi dua fase: Latihan Posko (21–23 April) dan Latihan Lapangan (24–25 April). Dalam simulasi lapangan nantinya, para peserta akan langsung dihadapkan pada skenario bencana banjir yang menuntut kecepatan, koordinasi, dan kepemimpinan di tengah situasi kritis.
“Melalui latihan ini, kami ingin memastikan bahwa semua kekuatan di lapangan, baik militer maupun sipil siap dan satu komando saat bencana benar-benar terjadi,” tegas Mayjen TNI Windiyatno.
Dengan meningkatnya intensitas cuaca ekstrem, kesiapsiagaan menjadi hal mutlak. Latihan ini bukan hanya mengasah kemampuan teknis, tapi juga memperkuat kebersamaan dan koordinasi semua pihak yang terlibat.
Kodam XIV/Hasanuddin siap menjadi garda terdepan, bukan hanya dalam pertahanan, tapi juga dalam melindungi rakyat dari bencana. (*Rz)