Dedy menegaskan tak main main dengan pernyataannya tersebut.
Menururtnya, pernyataan ini juga menjadi kepedulian bagi guru-guru yang kerap mendapat tekanan dari oknum saat helatan pesta demokrasi.
“Kasihan guru-guru kita, sudah dibebani tugas berat dalam bertugas, tapi ditambah lagi mencari suara untuk politisi, tapi ini tidak boleh terjadi lagi,” imbaunya.
Ditempat yang sama dalam konfres Bupati Dedy juga meminta tak ada pungutan liar (pungli) dalam dunia pendidikan di Toraja Utara. Baik itu saat penerimaan raport, ijazah atau keterangan kelulusan. Saya minta tim saiber pro aktif melakukan pengawasan.
“Saya tidak mau dengar lagi ada orang tua pelajar mengeluh, mau ambil raport bayar, ambil ijazah bayar, minta surat keterangan lulus untuk mendaftar dan lain sebagainya, ini tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.(pri).