“Ketahanan keluarga adalah bagian dari ketahanan prajurit. Ibu-ibu Persit juga berperan penting menjaga keharmonisan rumah tangga, terlebih saat para suami bertugas di perbatasan. Doa dan keteguhan hati mereka adalah benteng yang tak kalah pentingnya,” ujar Kolonel Syarifuddin.
Kegiatan ditutup dengan laporan akhir dan sesi foto bersama yang penuh keakraban. Seluruh peserta tampak antusias dan merasa tercerahkan.
Kegiatan seperti ini diharapkan terus berlangsung secara rutin, mengingat peran vital mental dan spiritual dalam membentuk prajurit dan keluarga besar TNI yang kuat, loyal, dan penuh dedikasi kepada bangsa dan negara. (*Rz)