Nur Kusumah menyebutkan, persoalan yang masih sering terjadi adalah ketidaktepatan pengisian data yang berujung pada keterlambatan penyusunan dan pencairan dana.
“Kita perlu pastikan data yang masuk ke aplikasi valid. Banyak kendala sebelumnya muncul karena informasi yang tidak akurat atau terlambat dimasukkan,” ujarnya.
Pada hari pertama pelaksanaan, kegiatan ini diikuti oleh sekolah-sekolah dari wilayah Makassar, Gowa, dan Maros.
Salah satu peserta, Bendahara BOS SMAN 7 Maros, Andi Rafiuddin, mengatakan kehadirannya penting karena ia baru menjabat dan perlu menyesuaikan diri dengan program yang telah berjalan.
“Saya datang bersama tim pengelola. Karena baru menjabat sebagai bendahara, saya harus memahami rincian program yang sudah ditetapkan sebelumnya,” katanya.
Dinas Pendidikan Sulsel berharap, melalui verifikasi ini, pelaksanaan program BOSP tahun 2025 dapat berjalan lebih transparan, tepat sasaran, dan berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di daerah, Kepala Bidang SMA Disdik Sulsel, Muhammad Nur Kusumah, menandaskan. (Hdr)