PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR.- Dinas Ketenagakerjaan Kota Makasar dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar sepakat meningkatkan taraf hidup penyandang disabilitas, sekaligus memberdayakan mereka agar aktif berkonstribusi di tengah tengah masyarakat.
Hak hak penyandang disabilitas yang perlu diperhatikan di antaranya, pendidikan, kesehatan, olaharga, seni budaya, ketenagekerjaan, berusaha, pelayanan publik, politik, bantuan hukum, hingga memperoleh informasi. Karenanya, mereka perlu dibekali keterampilan.
Demikian yang mengemuka pada audens antara Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar dan BAZNAS Kota Makassar. Dinas Ketenagakerjaan dalam audens yang berlangsung, Rabu, 4 Juni 2025 pagi tadi dipimpin Kepala Dinas Nielma Palamba,SH.Map. Sementara BAZNAS dihadiri Pelaksana Harian Ketua H.Syaharuddin Mayang didampingi Wakil Ketua I (Ahmad Taslim), Wakil Ketua III (H.Waspada Santing), dan Wakil Ketua IV (H.Jurlan Em Saho’as). Turut mendampingi pimpinan BAZNAS Kabag IV Bidang Umum dan SDM, Fitriani Ramli.
Baik pimpinan BAZNAS, maupun Dinas Ketenagakerjaan sama sama mengakui, pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi para penyandang disabilitas di kota yang kini dipimpin Walikota Munafri Arifuddin dan Wakil Walikota Aliyah Mustika Ilham ini.
Bagi Dinas Ketenagakerjaan, dengan bekerja sama lembaga pemerintahan nonstruktural seperti BAZNAS Makassar, dapat menghadirkan perubahan yang berarti dan berkelanjutan dalam kehidupan para penyandang disabilitas.
Di sisi lain, pertemuan kedua lembaga ini juga difokuskan pada potensi kolaborasi untuk meningkatkan akses terhadap pekerjaan, pelatihan kejuruan, dan dukungan menyeluruh bagi kelompok masyarakat yang seakan terpinggirkan tersebut.
Dalam pertemuan itu pula, mengemuka upaya Dinas Ketenagakerjaan memberikan pengembangan keterampilan dan pelatihan Papan Ucapan bagi penyandang disabilitas. Pelatihan itu bertujuan memberikan tambahan keterampilan bagi penyandang disabilitas sesuai dengan minat dan bakat, sekaligus memberdayakan kelompok disabilitas di Kota Makassar.
Bentuk kegiatan dalam pelatihan itu adalah teori singkat, demo dari instruktur, sesi praktek peserta, pameran mini hasil karya, hingga evaluasi.
“Jadi, kami juga menjajaki kemungkinan kolaborasi antara BAZNAS Makassar dalam hal program pelatihan Papan Ucapan untik Disabilitas yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan penyandang disabilitas. Termasuk mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan dan mengembangkan program pelatihan yang membekali mereka dengan perangkat yang diperlukan untuk mendapatkan pekerjaan yang berkelanjutan,” tutur jelas Neilma Palamba.
Pernyataan senada dikemukakan Kepala bIdang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Ketenagakerjaan Kota makassar, Baharuddin Mustamin.
Baharuddin Mustamin menambahkan, jika saja para disabilitas ini memiliki keterampilan, tentunya dapat meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma dari disabiitas itu sendiri. Pada pelatihan itu nantinya difokuskan pada upaya memastikan bahwa penyandang disabilitas diberikan hak penuh sebagai warga negara dan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam dunia kerja.