Mentan Amran: Negara Tidak Boleh Kalah dari Mafia Pangan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa pemerintah akan bertindak tegas terhadap praktik-praktik yang merugikan petani dan konsumen, termasuk dugaan permainan harga dan manipulasi stok pangan oleh mafia.

Mentan Amran menyatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan dari Mabes Polri tengah mendalami indikasi permainan besar di balik fluktuasi harga beras dan distribusi pangan di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta.

“Kami sudah koordinasi dengan Mabes Polri, segera turun. Jangan biarkan konsumen dan produsen itu menjerit. Kita harus dampingi. Jangan ada segelintir orang ingin merusak negara kita. Kita harus kolaborasi, negara harus kuat, negara tidak boleh kalah dari mafia,” kata Mentan Amran dalam pernyataannya di Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).

Mentan Amran sebelumnya mengungkapkan bahwa berdasarkan data Food Station Tjipinang dan penelusuran di di lapangan ditemukan kecurigaan manipulasi data stok di PIBC.

“Harga beras di tingkat petani penggilingan turun. Itu sesuai BPS, bukan data saya. Tapi harga di konsumen itu naik. Artinya apa? Ada yang tidak benar. Yang kedua adalah data dari Cipinang kita dapatkan, ada yang tidak normal. Yang biasanya masuk keluar beras itu 1.000-3.500 ton per hari, tetapi ada satu hari selama lima tahun, satu hari keluar 11.000 ton,” ungkapnya.

Mentan Amran juga menyebutkan bahwa selama ini middleman (tengkulak) meraup keuntungan besar dibandingkan dengan pendapatan petani.

“Kita hitung-hitungan, petani itu dapatnya kira-kira Rp1,5 juta per bulan per orang. Kalau selisih harga dari petani ke konsumen sebesar Rp2.000, kemudian produksi kita 21 juta ton sampai bulan Mei ini, artinya apa, pendapatan middleman itu Rp42 triliun,” jelasnya.

Baca juga :  Lagi, Dua Pelaku Pengedar Narkoba Bersama Barang Bukti di Tangkap Polisi

Mentan Amran menegaskan bahwa sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, para petani harus terus dipenuhi kebutuhannya untuk mendongkrak produktivitas pertanian. Oleh karena itu, pemerintah harus selalu hadir dan bersama petani.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

ADPERTISI dan Bupati Jeneponto Bahas Strategi Pembangunan Berbasis Akademik

PEDOMAN RAKYAT, JENEPONTO.- Pengurus Aliansi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ADPERTISI) melakukan kunjungan silaturrahim ke Bupati Jeneponto, H....

OKK PWI Gowa Diikuti 30 Orang Peserta

Laporan : Manaf Rachman PEDOMAN RAKYAT, GOWA.- Pengurus PWI Kabupaten Gowa yang berkolaborasi dengan PWI Provinsi Sulawesi Selatan kembali...

Tripilar Sambung Jawa Kompak Jaga Kamtibmas, Hidupkan Budaya Sipakatau

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Tiga pilar (Tripilar) Kelurahan Sambung Jawa kembali menunjukkan sinergitasnya dengan menggelar silaturahmi bersama warga, Kamis...

Raih Predikat Peserta Terbanyak di Tenas IV Yogyakarta, IKA SMANSA 82 Gelar Syukuran di Hotel Pandanaran Semarang

PEDOMANRAKYAT, SEMARANG - Berhasil meraih predikat Peserta Terbanyak di hajatan "Temu Nasional (Tenas) IV Tahun 2025 Alumni SMA...