“Kita ingin menyampaikan kepada orang tua tentang hasil belajar pendidikan fitrah yang dilakukan di sekolah, mulai dari fitrah keimanan, ego, individualitas, rasa, hingga psikomotorik,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak menampilkan drama musikal sebagai bentuk pengolahan rasa, gerakan tari sebagai representasi psikomotorik, hingga sesi tasmi’ Al-Qur’an yang menggambarkan fitrah ego dan kepercayaan diri individu.
Selain pertunjukan, juga digelar pameran karya siswa yang berisi hasil kreativitas mereka selama belajar, seperti kerajinan dari bunga yang dikumpulkan di lingkungan sekolah, serta aktivitas mewarnai.
“Semua penampilan anak-anak ini mencerminkan fitrah yang sedang mereka kembangkan. Kami ingin membentuk generasi emas menuju Indonesia Emas 2045, dan itu dimulai sejak dini,” tambah Nur Masyhar.
Pentas ini menjadi bagian dari pendekatan holistik dalam pendidikan anak usia dini yang menekankan pada pengembangan fitrah secara menyeluruh, baik dari aspek spiritual, emosional, maupun fisik. (AaN)