“Kegiatan ini bukan semata soal jumlah atau nilai dari daging qurban, tetapi tentang perhatian, kepedulian, dan semangat kebersamaan di antara sesama pendidik. Ini adalah bentuk nyata bahwa guru tidak hanya mengajar, tetapi juga saling menguatkan dan berbagi dalam suka dan duka,” ujar Kadisdikbud, Matjtja Moenta
Menurutnya, kegiatan Tebar Kurban untuk Guru menjadi wadah untuk terus mempererat ikatan emosional di antara para pendidik, juga menjadi simbol bahwa kepedulian antar guru tetap tumbuh dan menginspirasi. Hal ini juga mengingatkan bahwa semangat berbagi adalah bagian dari misi pendidikan itu sendiri.
“Guru adalah fondasi bangsa. Saat mereka saling menopang dan menguatkan, maka kuatlah pilar pendidikan kita,” tuturnya.
Dengan penuh ketulusan, para guru di Pinrang telah membuktikan, makna dari berbagi tidak semata pada materi, tetapi pada nilai kemanusiaan dan kasih sayang yang menyertainya. Kegiatan ini menjadi pengingat bahwa perhatian sekecil apa pun dapat menjadi sumber kebahagiaan yang besar, terlebih ketika datang dari sesama pendidik yang saling memahami dan saling mendukung.(busrah)