Dukungan terhadap Andi Erwin juga datang dari dua tokoh adat sekaligus deklarator Palasara, yakni Andi Langkoke Petta Oddo (Arung Soreang) dan Andi Aswan Nur Ali Mampi (Arung Bacukiki). Keduanya sepakat bahwa Andi Erwin merupakan figur ideal untuk memimpin DPW Parepare karena memiliki sensitivitas budaya, kepemimpinan inklusif, dan jaringan sosial yang luas.
Turut hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh penting Palasara, termasuk Dewan Pakar Prof. H. Mahsyar Idris dan Prof. Hj. Nurhayati Ali, serta sejumlah pengurus DPP Palasara seperti Andi Pabiseangi Arung Langnga, Andi Hasan Karaeng Tallasa, Andi Bunga Intang, Hj. Andi Nurhanjayani, Andi Selbi, Andi Djuraid Rauf, dan Andi Sudirman Andi Parenrengi Parenrengi.
Dengan kehadiran DPW Palasara di Kota Parepare, maka jumlah wilayah yang telah bergabung dalam struktur resmi kelembagaan Palasara kini telah mencapai tujuh, yaitu Selayar, Bulukumba, Pinrang, Wajo, Sinjai, Pangkep, dan Parepare. Ini menandai capaian penting dalam pembangunan struktur kelembagaan adat di Sulawesi Selatan dan Barat.
Konsolidasi ini merupakan bagian dari upaya besar DPP Palasara dalam membangun kembali marwah adat dan budaya sebagai identitas utama masyarakat Sulawesi. Palasara hadir sebagai rumah besar adat yang mengedepankan nilai pelestarian, musyawarah, dan kemandirian komunitas adat.
DPP Palasara juga mengumumkan bahwa agenda konsolidasi berikutnya akan menyasar beberapa daerah strategis lainnya, seperti Maros, Sidrap, Barru, Majene, Polman, dan Mamasa. Dengan sinergi seluruh elemen, Palasara bertekad menjaga keberlanjutan tradisi sebagai warisan luhur yang memperkuat jati diri bangsa. (*Rz)