PEDOMANRAKYAT – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 sebesar Rp600.000 per pekerja dengan gaji maksimal Rp3,5 juta, mulai minggu kedua Juni 2025.
Pekerja diimbau segera memperbarui rekening bank Himbara di sistem BPJS Ketenagakerjaan via situs resmi BSU atau aplikasi JMO untuk memastikan pencairan lancar.
Pencairan BSU untuk Pekerja Formal
BSU 2025 bertujuan menjaga daya beli pekerja formal di tengah dinamika ekonomi, menargetkan 12 juta penerima berdasarkan data Kemnaker. Dana Rp600.000 per orang akan disalurkan bertahap mulai 9 Juni 2025 melalui bank Himbara: BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan BSI. Keaktifan dan kevalidan rekening menjadi syarat utama agar dana tidak gagal cair.
“Pencairan BSU akan dimulai Juni, tapi data rekening harus diperbarui sekarang untuk hindari kendala,” ujar Estiarty Haryani, Staf Ahli Menteri Ketenagakerjaan, dalam keterangan resmi, Minggu (22/6/2025).
Cara Perbarui Rekening
Pekerja dapat memperbarui data rekening melalui dua metode berikut:
Situs Resmi BSU:
- Kunjungi https://bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id.
- Masukkan NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, nomor telepon, dan email.
- Verifikasi status penerima BSU.
- Masukkan nomor rekening Himbara aktif atas nama pribadi.
- Simpan data dan tunggu notifikasi konfirmasi.
Aplikasi JMO:
- Login ke aplikasi JMO di Android/iOS.
- Pilih menu “Profil Saya” atau “Pengkinian Data”.
- Perbarui rekening, nomor telepon, dan email sesuai identitas resmi.
- Simpan dan tunggu verifikasi selesai.
Kedua metode ini memudahkan pekerja, terutama yang memiliki keterbatasan akses internet, dengan aplikasi JMO yang lebih praktis. Kemnaker menargetkan 90% data rekening terverifikasi sebelum 5 Juni 2025.
Antusiasme dan Isu Terkini
Pengumuman BSU 2025 memicu diskusi di platform X, dengan tagar #BSU2025 trending di Indonesia. “Udah cek rekening, siap terima BSU buat tambah tabungan Lebaran,” tulis akun @BuruhID. Namun, beberapa pekerja mengeluh proses verifikasi lambat di daerah dengan sinyal lemah, mendorong Kemnaker membuka posko bantuan di 50 kota mulai 1 Juni, termasuk Jakarta, Bandung, dan Makassar.