“Melalui kegiatan ini, anak-anak kita akan teredukasi bahwa menari adalah bagian dari warisan leluhur. Orang datang ke Toraja karena budaya,” tutupnya.
Atas suksesnya kegiatan ini, Damayanti berharap agar HTD Toraya Ma’gellu’ dapat terus berlangsung setiap tahun dengan tema yang berbeda dan kualitas yang terus meningkat.
Ketua MASATA yang juga Istri Bupati Toraja Utara itu akan mendorong agar Kabupaten Toraja Utara bisa menjadi barometer pertunjukan tari di Sulawesi Selatan.
Terkait pendanaan, Damayanti menyampaikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah mendukung kegiatan ini.
Meski tahun ini tidak mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata maupun Bank Indonesia seperti tahun-tahun sebelumnya, ia tetap optimis akan adanya dukungan lebih besar ke depan.
“Dan kita berharap pemerintah kabupaten, Provinsi, hingga pusat dapat lebih serius menganggarkan kegiatan seni budaya. Toraja Utara adalah daerah pariwisata, kalau tidak ada pertunjukan rasanya seperti sayur tanpa garam,” tuturnya.
Ia juga mengakui bahwa masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu dievaluasi dalam pelaksanaan tahun ini. Namun, hal tersebut akan menjadi pembelajaran berharga untuk perbaikan di tahun-tahun mendatang.
HTD Toraya Ma’gellu’ tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat para penari dari berbagai daerah, tapi juga menjadi bagian penting dalam upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Indonesia, khususnya di Toraja Utara. (pri)