PEDOMANRAKYAT, WAJO – Lonjakan harga beras selama tiga bulan terakhir membuat warga Kabupaten Wajo semakin terjepit, sejak distribusi beras program SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan) dihentikan, masyarakat kesulitan mendapatkan beras dengan harga terjangkau.
Indo Tenri, ibu rumah tangga asal Kecamatan Tempe, mengaku sangat terdampak. Ia mengeluhkan harga beras yang kian tak terjangkau bagi keluarga kecil.
“Sekarang harga beras mahal sekali, kami kesulitan karena tidak ada lagi beras SPHP yang murah, mau tidak mau harus beli yang mahal,” keluhnya.
Menyikapi keluhan warga, Ketua Komisi II DPRD Wajo, Herman Arif, SH, menyatakan keprihatinannya dan berjanji akan menindaklanjuti persoalan ini.