Karena itu, jelasnya, pihaknya mengharapkan BAZNASS Makassar dapat membekali staff pelaksana BAZNAS Kutai Kartanegara, agar mereka dapat menerapkan dengan baik.
“Kami menitip staff pelaksana di BAZNAS Makassar ini, agar mereka dapat belajar dengan baik. Semoga staff pelaksana di BAZNAS Makassar ini dapat menularkan ilmunya kepada staf BAZNAS Kutai Kartanegara,” harap M.Shafik Avicenne.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong menerima baik kunjungan tersebut. Ia malah merasa bersyukur, jika lembaga pemerintah nonstruktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar nomor 5 Makassar itu sebagai salah satu terbaik di Indonesia.
Di bagian lain, HM.Ashar Tamanggong juga menjelaskan berbagai program unggulan BAZNAS Makassar. Program program unggulan tentunya bersentuhan dengan ummat dan keummatan, utamanya yang tergolong dalam delapan asnap, atau penerima bantuan. Yaitu, fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Keseluruhan program BAZNAS juga tetap merujuk pada prinsip-prinsip pengelolaan zakat yang aman secara syariat, aman dari sisi regulasi, dan aman bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Prinsip ini memastikan pengelolaan zakat dilakukan sesuai dengan ajaran agama Islam, tidak melanggar hukum yang berlaku, dan tidak digunakan untuk kegiatan yang membahayakan negara. (din pattisahusiwa/tim media baznas kota makassar)