Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Achi Soleman, S.STP, M.Si., menyatakan bahwa pemberian seragam bukan sekadar bantuan material, tetapi bentuk intervensi strategis untuk menghilangkan hambatan awal dalam pendidikan. “Kami ingin menciptakan titik awal yang adil bagi semua siswa, agar semangat belajar mereka tidak dibayangi beban biaya perlengkapan sekolah,” ujarnya.
Distribusi seragam dilakukan secara bertahap dan dipastikan selesai sebelum tahun ajaran baru berjalan penuh. Tahap lanjutan akan berlangsung pada momen Hari Anak Nasional, 23 Juli 2025, sebagai simbol keberlanjutan dan perhatian pemerintah terhadap hak-hak anak dan masa depan mereka.
Kegiatan peluncuran juga dirangkaikan dengan seremoni kebangsaan, doa bersama, dan sesi foto dengan para siswa. Sebanyak 1.397 siswa SMP Negeri 3 Makassar mengikuti kegiatan ini dengan antusias, mengenakan seragam barunya sebagai simbol kebanggaan dan harapan baru.
Sejumlah tokoh hadir memberi dukungan langsung, di antaranya Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa, Dandim 1408/Makassar Kolonel Inf. Franki Susanto, SE, mewakili Kapolrestabes Makassar, Wakapolrestabes AKBP A. E. Suryono, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Makassar Dr. Syarifuddin, S.Pd, M.pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Makassar Drs. Kaswadi, Camat Mamajang Andi Irdhan Pandita, S.STP, M.Si, Danramil Mamajang Kapten Arh H. Jamaluddin, SE, M.Pd, Kapolsek Mamajang AKP Mustari, S.Sos, para kepala OPD, Lurah SE Kec. Mamajang, para ASN, Guru, Babinsa Kel. Baji Mappakasunngu Serda Gomar serta Bhabinkamtibmas Kel. Baji Mappakasunggu Bripka Irwanto dan tokoh masyarakat. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa sektor pendidikan membutuhkan kolaborasi lintas institusi.
Dengan program ini, Pemkot Makassar ingin mengirimkan pesan kuat bahwa setiap anak layak mendapat awal yang adil dalam pendidikan. Seragam bukan hanya kain dan benang, melainkan simbol kesetaraan, semangat, dan masa depan yang lebih cerah.(*Rz)