“Melalui studi ini juga akan menjadi informasi penting dalam menyusun rencana aksi daerah, AMPL dan RPJMD serta penyesuaian Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang saat ini dalam tahap penyempurnaan,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, Studi EHRA dipandang perlu dilakukukan karena dalam pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat terutama terkait data higiene sanitasi sampai tingkat desa/kelurahan.
Melalui studi ini juga merupakan nstrumen penting yang memperkaya dokumen penyesuaian RTRW dari sisi kesehatan lingkungan l, kondisi sanitasi aktual dan kerentanan masyarakat.
“Dengan mengintegrasikan hasil studi EHRA kita kedalam penyusunan RTRW, Pemerintah Kabupaten Sinjai mampu meningkatkan kualitas data yang berpihak pada kesehatan masyarakat, dapat menyusun rencana pembangunan yang ebih distributif dan responsif terhadap kebutuhan dasar masyarakat,” tambahnya.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti sebanyak 96 peserta yang terdiri dari penanggung jawab Kesling masing-masing Puskesmas dan para Kepala Pustu yang ada di Sinjai. (AaN)