Tak hanya itu, Suryadharma juga dikenang karena perhatiannya pada isu kerukunan umat beragama. Menurut Nasaruddin, langkah-langkah dialog antar iman yang ditempuh almarhum menjadi salah satu kontribusi penting dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat yang majemuk.
“Semoga segala amal ibadah beliau diterima Allah SWT, diampuni segala kekhilafannya, dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” ucap Nasaruddin.
Sebagai bentuk penghormatan, ungkap Nasaruddin lagi, Kementerian Agama akan menggelar salat gaib dan doa bersama untuk almarhum.
Nasaruddin mengajak seluruh jajaran kementerian untuk mengenang jasa Suryadharma Ali dengan mendoakannya. “Al-Fatihah,” ujarnya lirih.
Suryadharma Ali lahir di Jakarta, 19 Juli 1956. Sebelum menjabat Menteri Agama, ia dikenal sebagai politikus senior dari Partai Persatuan Pembangunan dan pernah memimpin partai berlambang Ka’bah itu.
Selama karier politiknya, ia banyak terlibat dalam isu-isu keagamaan dan pembangunan umat. (Hdr)