Langkah ini, menurut Welem, merupakan bentuk pertanggungjawaban dan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan pelayanan publik, khususnya kesehatan, tidak berjalan asal-asalan.
“Saya berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua dalam menjalankan tugas. Jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi di masa depan,” tutupnya.
Sebelumnya, video siaran langsung yang memperlihatkan detik-detik
meninggalnya seorang pasien di Puskesmas Nosu tanpa penanganan medis menjadi viral di media sosial dan menuai kecaman luas dari masyarakat.
Dalam video tersebut, menunjukkan suasana UGD yang kosong tanpa petugas, meski pasien sudah dalam kondisi sekarat.
Melihat peristwa dalam video tersebut, Bupati Mamasa membentuk tim investigasi, Sabtu (2/8/2025).
Tim yang ditunjuk langsung oleh Bupati Mamasa adalah, Kepala Dinas Kesehatan Mamasa dr. Ratna Sari Dewi, tim dari Inspektorat Efan, dan Kepala BKPP Baso Parjuni, beserta tim lain yang langsung berangkat ke Nosu pada Sabtu (2/8/2025) untuk melakukan investigasi terkait kejadian yang terjadi di Puskesmas Nosu.
Tindakan cepat Bupati Mamasa ini mendapat beragam reaksi dari publik, sebagian besar mengapresiasi langkah tegas tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap hak-hak dasar masyarakat atas layanan kesehatan.
Saat ini, posisi Kepala Puskesmas Nosu sementara dijabat oleh Kepala Tata Usaha sebagai pelaksana tugas (Plt), sembari menunggu proses penunjukan definitif dari pemerintah daerah. (wan)