Menurutnya acara ini terselenggara atas bantuan pemerintah dari Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2025 dari Balai Pelestarian Budaya Wilayah XIX
Syahril yang dikenal dengan nama panggung Syahril Patakaki ini menyatakan bahwa acara Workshop Teaterikalisasi Sanja Mangkasara didukung oleh para narasumber yang sangat pakar di bidangnya.
“Ada nama Mahrus Andis yang merupakan seorang Kritikus Sastra, ada Kak Yudhistira Sukatanya seorang penyair dan sutradara teater, ada adinda kita Damar I Manakku yang cukup dikenal sangat konsen di bidang budaya Makassar serta ada nama yang tak kalah fenomenal yaitu Rusdin Tompo Koordinator Satupena Sulsel yang akan memandu acara,” kata Syahril Patakaki.
Ia juga menyampaikan bahwa para peserta berjumlah 35 orang, mulai dari mahasiswa, dari sanggar kesenian, komunitas serta ada dari masyarakat umum.
“Rincian peserta itu, dari mahasiswa sebanyak 5 orang di antaranya 1 orang dari Institut Teknologi PLN, 4 orang dari UNM. Sedangkan dari sanggar dan komunitas, yaitu 10 orang dari Sanggar Seni Bija Tau Tidung, 10 orang Komunitas Anak Pelangi (K.apel), 5 orang dari Sinerji Teater. Sedangkan dari masyarakat umum, ada 5 orang dari Antang dan Rappokalling,” ulasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa melalui karya sastra Sanja Mangkasara yang kreatif dan inovatif memiliki empat tujuan, yaitu:
1. Meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat pada karya sastra sajak yang bernuansa budaya lokal
2. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat karya puisi berbasis budaya lokal.
3. Mendorong inovasi dan kreatifitas penampilan karya sastra sajak/puisi melalui elaborasi sajak teatrikal yang menarik.
4. Menjadikan karya sastra berbasis budaya lokal sebagai tema-tema pembuatan dan penampilan karya sastra.
Sebelum menutup pengantar, Syahril juga mengutip salah satu Sanja’ Mangkasara yang berjudul Pappasang Tau Caraddeka. ( ab )