Pendeta Daniel menekankan, toleransi bukan sekadar jargon. Ia menilai kebebasan beribadah harus dijamin tanpa diskriminasi.
“Negara kita adalah negara Pancasila yang menaungi semua agama. Kalau umat diberi kebebasan beribadah sesuai keyakinannya, kota akan diberkati. Tapi kalau dipersulit, akan timbul kekacauan,” katanya.
Munafri menyambut baik ajakan kolaborasi tersebut. Ia berharap API Sulsel dapat berperan aktif mengawal kerukunan dan memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika di tengah masyarakat Makassar.
“Saya mengapresiasi komitmen Asosiasi Pendeta Indonesia dalam menjaga toleransi. Komunikasi dan kerja sama lintas agama akan menjadi kekuatan besar bagi kota ini,” ucapnya.
Pertemuan ditutup dengan doa bersama untuk pemerintahan Kota Makassar dan sesi foto bersama di ruang kercja wali kota. (jw)