Titiek juga sekaligus mengajak seluruh pihak menjaga semangat gotong royong dan berinovasi dalam pertanian.
“Dari sawah dan ladang inilah masa depan bangsa kita dibangun. Mari kita panen hasil kerja keras hari ini, dan tanam harapan baru untuk masa depan pertanian Maros yang lebih mandiri, maju, dan sejahtera, serta menjadi lokomotif produksi padi terbaik di Sulawesi Selatan,” ucap Titiek.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro di tempat yang sama menambahkan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti arahan Ketua Komisi IV DPR RI terkait bantuan untuk petani Maros.
“Kami akan segera meminta Dinas Pertanian mengajukan CPCL atau Calon Petani Calon Lokasi penerima bantuan. Semua yang diarahkan Ibu Ketua akan kami penuhi, tentu dengan verifikasi agar bantuan tepat sasaran. Jika ada kelompok yang sudah menerima di tahun yang sama, maka akan diprioritaskan pada tahun berikutnya,” kata Yudi.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Kementan siap mengakselerasi program peningkatan produksi padi melalui berbagai langkah strategis.
“Saat ini kami melakukan berbagai upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan kita. Salah satunya melalui program oplah, memperluas areal tanam, melakukan percepatan tanam dan panen dengan bantuan alsintan, serta memperkuat penyediaan benih unggul dan pupuk tepat waktu.” kata Amran.
Mentan Amran juga mengungkapkan komitmen Kementan yang menargetkan peningkatan produksi padi nasional untuk memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam implementasinya, diperlukan sinergitas berbagai pihak agar target ini dapat tercapai dengan optimal.
“Dengan kerja sama semua pihak, kita yakin Indonesia mampu kembali mencapai swasembada beras secara berkelanjutan dan petani kita tambah sejahtera,” kata Amran. (*)