Perempuan di Garis Depan
Sebuah studi dalam Ecology & Society menyimpulkan, keterlibatan perempuan meningkatkan keberhasilan konservasi. Di Aceh, tim patroli perempuan berhasil menekan pembalakan liar dan perburuan satwa langka. Di Kalimantan, perempuan memimpin restorasi lahan gambut dengan menanam ribuan bibit pohon rawa.
“Perempuan punya naluri menjaga kehidupan,” kata Nurhayati, koordinator patroli hutan desa di pesisir Kalimantan Timur. “Kalau hutan rusak, dapur kami ikut kosong,” tambahnya.
Kampanye yang Menyala
Melalui KABAR AM1EN, publik diajak tidak hanya menonton video kampanye, tetapi juga menyebarkannya ke komunitas di berbagai daerah. Kontennya memadukan liputan lapangan, data ilmiah, dan kisah nyata warga yang menjaga hutan.
WALHI menyebut kampanye ini tidak berhenti di layar gawai. Aksi di lapangan meliputi:
Pendampingan konflik lahan
– Penguatan hutan adat dan hutan desa.
– Restorasi gambut dan mangrove.
– Edukasi konsumsi bertanggung jawab.
Kawal Sampai Menang
“Ini bukan sekadar menyelamatkan pohon,” kata Am1en. “Ini tentang menyelamatkan manusia,” imbuhnya.
Suara burung Enggang kembali terdengar di atas kanopi. Bagi Maria, Lasan, Nurhayati, dan ribuan warga lain, hutan hujan adalah rumah, benteng, dan masa depan. Dan mereka akan terus berjalan di jalan setapak itu—mengawal sampai menang. (*)