“Masih banyak guru yang harus bekerja sampingan karena gajinya tidak mencukupi kebutuhan. Banyak pula anak muda yang bercita-cita menjadi guru, tapi akhirnya mengurungkan niat karena realitas penghasilan profesi ini yang belum layak,” lanjutnya.
Lebih jauh, Mahliga menyoroti berbagai persoalan pendidikan yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah, mulai dari infrastruktur pendidikan, aksesbilitas pendidikan, hingga kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
“Hingga hari ini jurang antara pendidikan di pedesaan dan perkotaan masih begitu menganga. Pendidikan harus menjadi prioritas, negara mesti kembali melihat persoalan ini secara serius, termasuk soal kesejahteraan guru bila ingin benar-benar mencerdaskan kehidupan bangsa,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, BEM Nusantara mengingatkan bahwa sudah delapan dekade Indonesia merdeka, tetapi masalah pendidikan masih jauh dari kata harapan dan cita-cita luhur.
“80 tahun Indonesia merdeka, namun masalah pendidikan tak kunjung terselesaikan. Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama di wilayah pelosok, untuk bersuara #SaveIndonesia, jangan sampai penguasa abai atau bahkan putus asa atas persoalan-persoalan kebangsaan” tutup Mahliga Nurlang. (*)