Meski begitu, ia menilai masih ada sejumlah hal yang perlu dibenahi apabila Kalfin kembali terpilih. Salah satunya adalah pembenahan struktur organisasi TI Sulsel agar sesuai dengan arahan dari Pengurus Besar TI.
“Struktur baru tidak lagi mengenal ketua harian. Nantinya akan dibagi menjadi ketua I bidang prestasi, ketua II bidang keuangan, dan ketua III bidang organisasi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi dengan instansi pemerintah, seperti Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Pendidikan.
“Kalau atlet dipanggil untuk mewakili daerah dalam sebuah event, organisasi harus siap berkoordinasi,” tuturnya.
Soal peluang Kalfin terpilih kembali, Usman mengaku optimistis. “Kansnya besar lah,” katanya sambil tersenyum.
Jika Kalfin kembali memimpin, kata Usman, salah satu targetnya adalah membangun Sekretariat Permanen TI Sulsel yang bisa menampung atlet-atlet Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) kedepannya.
“Sekretariat Pelatda yang representatif itu, nantinya digunakan untuk persiapan-persiapan kejuaraan di tingkat nasional dan sekaligus menjadi pusat pelatihan atlet TI Sulsel,” tukasnya.
Sekretariat Pelatda itu juga, sebut Usman, untuk menggodok atlet Cabang Olahraga (Cabor) Taekwondo untuk bisa ikut dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, kata dia, kalau Kalfin terpilih selaku ketua umum TI Sulsel, maka ia harus membentuk kepengurusan di Kabupaten Soppeng, satu-satunya wilayah yang belum memiliki Pengurus Kabupaten (Pengkab) TI .
“Kalau itu terwujud, maka TI Sulsel resmi membawahi 24 kabupaten dan kota” dan masih ada beberapa program lanjutan lainnya yang akan digagas untuk lebih memajukan Taekwondo Sulsel kedepan,” pungkas Sabeum Usman, sapaan akrabnya. (Hdr)