Ia berharap Rumah Zakat dapat menjadi pelopor bagi filantropi untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pencegahan stunting.
Dalam sambutan melalui zoom, perwakilan dari UNFPA, Oldri Sherli Mukuan, menyampaikan dukungan penuh pada program Kawal Bumil yang digagas Rumah Zakat.
Menurut Oldri Sherli, UNFPA mencatat angka kematian ibu dan anak di Indonesia sangat tinggi untuk kawasan Asia Pacifik.
Karena itu, untuk meminimalisir kematian ibu dan anak saat melahirkan, perlu partisipasi banyak pihak.
Kader zakat dari Rumah Zakat yang tersebar di daerah-daerah, dapat sekaligus berperan membantu memantau ibu hamil.
Tujuannya, untuk memastikan ibu hamil melahirkan di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas.
Sementara itu, Murni Alit Baginda yang CEO Rumah Zakat menjelaskan, program Kawal Bumil dilaksanakan sejak Mei 2025.
Murni Alit mengatakan, sejauh ini titik pendampingan program Kawal Bumil berada di beberapa daerah.
Untuk Pulau Sulawesi, titik pendampingan di Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Titik lainnya adalah Garut, Magetan, Brebes, Kuningan, dan Lombok.
Tujuan utama program ini adalah untuk memastikan ibu hamil mendapat pendampingan dan memiliki akses ke fasilitas kesehatan ketika melahirkan.
Pada acara ini, terungkap beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada titik-titik intervensi program Kawal Bumil oleh kader atau relawan Rumah Zakat.
Baik berupa edukasi maupun penjemputan yang dilakukan kader Kawal Bumil Rumah Zakat. (*)