PEDOMANRAKYAT ,SOPPENG – Rendahnya curah hujan selama Juli – Agustus serta minimnya debit air dari sejumlah bendungan dan saluran irigasi termasuk Langkeme, membuat 2.258,60 ha areal pertanaman padi di Kabupaten Soppeng terancam gagal panen karena kekeringan..
Terparah adalah di Kecamatan Liliriaja dari luas tanam 3.972,79 ha yang terancam 1.398 ha,jelas Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan ,Hortikultura ,Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP ) Kabupaten Soppeng Alia Warjuni S,TP M,Si ketika dikonfirmasi Selasa 26 Agustus 2025 . Alia Warjuni bersama jajarannya yang terus turun memantau kondisi di lapangan menyebutkan bahkan di wilayah Kecamatan Liliriaja laporan per 26 Agustus 2025 63 ha kerusakan tanaman karena kekeringan akhirnya dinyatakan puso . Areal tersebut di Desa Pattojo 58 ha dan Desa Rompegading 5 ha
Disebutkan dalam Musim Tanam April – September 2025 jumlah luas tanam di Kabupaten Soppeng 7.898,29 ha .Meski sebagian atau sekitar 1.700 ha lebih sudah berhasil panen ,namun akibat kekeringan areal yang terancam sampai hari itu 2.258,60 ha .Selain itu kerusakan ringan pertanaman padi 590,50 ha , kerusakan sedang 405 ha , kerusakan berat 144 ha dan puso 63 ha. Dengan adanya hujan dua hari terakhir semoga pertanaman yang terancam tersebut masih ada yang bisa diselamatkan termasuk upaya sejumlah kelompok tani mengerahkan pompa air dan sumur bor .