Ketua Walubi Sulsel, Henry Sumitomo menyambut baik kegiatan tersebut. Karena sangat bernilai positif menjadi sumber kekuatan dalam merawat kerukunan umat beragama. Serta berharap Jalan Sehat Kerukunan dapat dilaksanakan setiap tahunnya.
Apalagi kegiatan tersebut sejalan dengan semboyan Walubi Sulsel, yaitu Hidup dalam Dharma, Bakti untuk Negeri. Hal ini bermakna sebagai umat Buddha, kita hidup bersesama dengan menjalankan prinsip nilai-nilai ajaran Buddha yang universal. Dimana moralitas menjadi landasan kehidupan sebagai umat Buddha.
“Dalam hubungan sosial kemasyarakatan, umat Buddha senantiasa mengembangkan cinta kasih dan welas asih kepada sesama. Sebagai wujud bakti untuk negeri (masyarakat, bangsa dan negara) Indonesia tercinta,” kata Ketua Walubi Sulsel.
Salah satu peserta dari Walubi Sulsel, Miguel Dharmadjie mengungkapkan rasa bahagianya dapat mengikuti kegiatan ini. “Menjadi modal awal untuk memperteguh semangat persatuan dan kesatuan. Serta menunjukkan bahwa kerukunan umat beragama sangatlah penting dalam persatuan di tengah perbedaan. Karena persatuan dan kesatuan adalah harga mati,” ungkapnya.
Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha Sulsel, Sumarjo, S.Ag, MM juga mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Ketua Tim Bina Lembaga & Kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama Sulsel, H. Mallingkai Ilyas, Lc, C.Med ini. “Gerak Jalan Kerukunan menunjukkan kerukunan, kebersamaan, dan rasa cinta tanah air. Serta untuk mewujudkan toleransi serta moderasi beragama bagi masyarakat,” ujarnya.
“Menjadi simbol kebersamaan, persaudaraan serta semangat menjaga persatuan di tengah keberagaman. Dimana melalui langkah yang seirama, umat beragama diharapkan dapat memperkuat komitmen untuk terus menebar nilai toleransi, kerukunan dan kedamaian demi Indonesia Maju,” kata Pembimas Buddha Sulsel. (mi_dhata)