Firman menegaskan bahwa anggaran harus diarahkan pada program-program yang memberi dampak nyata bagi petani, mulai dari pembangunan infrastruktur pertanian, irigasi, jalan usaha tani, hingga investasi produktif.
Ia juga mengapresiasi penyerapan gabah yang kinerjanya terus menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun.
“Kami mendukung sepenuhnya langkah pemerintah dalam penyerapan gabah yang saat ini jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini merupakan kinerja yang terukur,” lanjut Firman.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa dukungan anggaran akan diperkuat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Bidang Pertanian 2026.
Menu kegiatan DAK mencakup pembangunan jalan pertanian, renovasi puskeswan, screen house hortikultura modern, unit olah pakan ternak, prasarana pascapanen perkebunan, bangsal pascapanen hortikultura, revitalisasi rice milling unit (RMU), hingga pembangunan balai penyuluhan pertanian.
“DAK Fisik Pertanian 2026 menjadi instrumen penting agar anggaran benar-benar sampai ke daerah. Dengan DAK ini, infrastruktur pertanian dapat diperkuat dari hulu hingga hilir, sehingga petani merasakan langsung manfaatnya,” tegas Mentan Amran.
Ia menambahkan, arahan Presiden Prabowo untuk mempercepat peningkatan produksi pangan strategis tetap menjadi prioritas utama.
Hilirisasi, menurut Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin ini, juga terus didorong untuk menciptakan nilai tambah, membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, menekan impor, serta memperkuat ekspor.
“Fokus utama Kementan adalah meningkatkan produksi pangan strategis, memperkuat infrastruktur, menyediakan benih unggul, alsintan, pupuk bersubsidi, serta mendorong hilirisasi. Semua itu bertujuan agar petani semakin sejahtera, ketergantungan impor bisa ditekan, dan pertumbuhan ekonomi nasional terus didorong,” pungkasnya. (*)