Optimisme atas capaian ini juga datang dari lembaga internasional. FAO memproyeksikan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2025/2026 mencapai 35,6 juta ton, yang merupakan rekor tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
Sementara itu, USDA dalam laporan Rice Outlook April 2025 memperkirakan produksi beras Indonesia akan mencapai 34,6 juta ton, atau meningkat 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kedua proyeksi tersebut menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia.
Dengan capaian hingga Oktober 2025 yang diperkirakan menembus 31,04 juta ton, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mewujudkan swasembada beras.
Surplus yang dihasilkan tidak hanya dapat menjaga stabilitas harga di pasar, tetapi juga memberi dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
Badan Pusat Statistik meyakini tren positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan musim tanam kedua dan ketiga yang sedang berjalan.
Mentan Amran menambahkan, pemerintah akan terus menjaga momentum peningkatan produksi melalui penyediaan sarana produksi pertanian, penguatan sistem pengairan dan pompanisasi, serta pemanfaatan kondisi iklim yang menguntungkan di tahun ini.
Upaya tersebut diharapkan semakin memperkuat ketahanan pangan nasional dan mengokohkan langkah Indonesia menuju swasembada beras. (*)