“Beliau sangat luar biasa. Kami senang dan berharap beliau tetap sehat dan terus menginspirasi kami, anak-anak muda,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Mentan Amran menegaskan dirinya berkomitmen untuk selalu mendengar masukan dari masyarakat terutama dari mahasiswa. Dirinya memastikan bahwa Kementan tidak akan mentolerir praktik yang merugikan petani.
“Pemerintah hadir dan serius memberantas mafia pangan, memastikan pupuk subsidi tepat sasaran, dan memperkuat kemandirian pangan. Aspirasi adik-adik mahasiswa menjadi pengingat sekaligus penyemangat kami,” tegasnya.
Mentan Amran menyebut peran generasi muda sebagai penentu masa depan pertanian.
“Mahasiswa adalah agen perubahan. Kami terbuka berdialog, menerima kritik, dan bekerja sama. Semua yang kita lakukan ini ujungnya untuk petani dan rakyat,” ujarnya.
Mentan pun mengajak mahasiswa untuk tak berhenti di jalanan, tetapi melanjutkan perjuangan melalui riset, inovasi, dan aksi nyata.
“Jangan berhenti di jalan. Mari kita bicarakan lebih dalam, kita cari solusi bersama. Pertanian ini milik kita semua,” tutup Mentan Amran sebelum akhirnya melanjutkan perjalanannya.
Mentan Amran selama ini dikenal sebagai sosok yang dekat dengan petani, mahasiswa dan memperjuangkan keadilan bagi petani dan konsumen.
Mentan Amran telah membongkar 145 peraturan yang menghambat pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, menginisiasi kenaikan HPP Gabah menjadi Rp 6500/kg, membongkar praktik minyak goreng tidak sesuai takaran, serta beras oplosan yang merugikan masyarakat Indonesia. (*)