Sejumlah guru juga, kata Erny lagi, menilai Sulingjar memberi ruang untuk menyuarakan pengalaman nyata di kelas.
“Kami bisa menyampaikan tantangan yang dihadapi, sehingga kebijakan pendidikan nanti lebih sesuai kondisi lapangan,” tutur M. Syafaat Asirullah R, S.Pd, selaku Kepala Tata Usaha SMAN 13 Bulukumba.
Hal senada juga diungkapkan tim Humas SMAN 13 Bulukumba, Ramsin, S.Pd, Gr, ia menuturkan, kami berkesempatan untuk menyampaikan berbagai kendala yang terjadi di lapangan, agar kebijakan pendidikan yang dibuat nantinya benar-benar sesuai dengan kondisi nyata di sekolah.
Sementara itu, di kantin sekolah, puluhan siswa tampak menikmati makan siang dalam program MBG. Menu sederhana seperti, nasi, sayur, tempe, dan telur, disajikan dengan tujuan memastikan pemenuhan gizi seimbang bagi peserta didik. Program ini mendapat sambutan hangat dari siswa.
“Senang sekali dapat makanan gratis di sekolah. Bikin kenyang dan semangat belajar,” kata Arief Siswa SMAN 13 Bulukumba.
Kepsek Erny pun, menyebut program MBG sangat membantu, terutama bagi siswa yang membutuhkan dukungan tambahan agar tetap sehat dan siap belajar.
Pemerintah pusat, tambahnya, menargetkan program ini menjangkau seluruh sekolah secara bertahap, sebagai bagian dari upaya menyiapkan generasi emas 2045.
Dalam sehari, menurut Erny, SMAN 13 Bulukumba bukan hanya disupervisi dan dievaluasi, tetapi juga memberi bukti nyata bagaimana sekolah, pemerintah, dan masyarakat bisa bersinergi.
Dari supervisi yang menghasilkan rekomendasi, survei yang menyerap suara guru, hingga program makan bergizi yang langsung menyentuh siswa, semua diarahkan pada tujuan yang sama yaitu, meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menyiapkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing, Kepala SMAN 13 Bulukumba, Erny, S.Pd., M.Pd., menandaskan. (Hdr)