“Pencak Silat adalah pusaka leluhur bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung filosofi hidup, ketangguhan mental, sekaligus keterampilan bertahan dan menyerang. Warisan ini harus terus kita jaga dan lestarikan sebagai bagian dari jati diri bangsa,” tegas Mayjen Windiyatno dalam sambutannya. Pernyataan ini mengingatkan seluruh prajurit bahwa menguasai Pencak Silat berarti turut menjaga nilai budaya yang diwariskan para pendahulu.
Lebih jauh, Pangdam mengajak para peserta untuk tidak berhenti pada capaian latihan semata, melainkan menularkan ilmu yang diperoleh kepada rekan prajurit maupun masyarakat melalui padepokan. Dengan cara itu, Pencak Silat Militer bukan hanya memperkuat profesionalisme prajurit, tetapi juga menjadi sarana memperkenalkan dan melestarikan budaya bangsa di tengah masyarakat. “Pelihara dan asah terus kemampuan bela diri yang telah kalian miliki melalui latihan rutin dan terprogram,” tutup Pangdam dengan penuh motivasi. (*Rz)