Dr. Muh. Aswad menegaskan relevansi kisah itu dengan arah kebijakan nasional. Ia mengutip salah satu prioritas ASTA CITA, yakni penguatan sumber daya manusia untuk menghadapi tantangan global.
“Kegiatan hari ini adalah cerminan persiapan kita mewujudkan ASTA CITA keempat,” ujarnya. Menurutnya, pengembangan kompetensi ASN adalah dasar strategis bagi visi besar bangsa.
Lebih jauh, Dr. Aswad menekankan pentingnya pembelajaran sebagai strategi menghadapi perubahan.
Ia mengutip pernyataan Reginald Revand dalam Macguard 2: 2022: “Learning inside must be equal to or greater than change occurring outside the organization or the organization dies.”
Baginya, kutipan ini adalah pengingat bahwa organisasi publik hanya akan bertahan jika ekosistem pembelajarannya lebih cepat beradaptasi dibanding dinamika perubahan di luar.
Ia menajamkan pesan dengan sebuah pertanyaan reflektif, yaitu kapan sebenarnya seseorang merasa benar-benar belajar? Jawabannya, kata Dr. Aswad, adalah saat seseorang memiliki tujuan yang jelas, saat ia mengemban tugas penting, dan saat ia menghadapi sesuatu yang mendesak.
“Di titik itulah pembelajaran menjadi nyata, bermakna, dan menghasilkan keahlian yang dibutuhkan,” ucapnya sembari tersenyum kepada peserta Orientasi siang itu.
Menutup ceramahnya, Dr. Aswad menegaskan bahwa pengembangan kompetensi adalah kewajiban sebagaimana tercantum dalam Pasal 49 UU No. 20 Tahun 2023.
Ia menyebutnya bukan sekadar tugas formal, melainkan bentuk penghargaan negara atas potensi ASN. “Ikuti setiap diklat yang tersedia, karena di sanalah ruang kalian bertumbuh dan memperkuat peran sebagai pelayan publik,” pungkas Dr. Aswad.
Demikian Humas Pusjar SKMP LAN, Adekamwa, menyampaikan melalui rilis. ***