Semangat kebersamaan juga terlihat dari antusiasme para pegawai yang turun langsung dengan sapu, penggaruk, dan peralatan kebersihan lainnya. Tidak hanya membersihkan area terminal, kegiatan ini juga mempererat persaudaraan serta memperkuat nilai gotong royong di internal perusahaan.
Sementara itu, Kepala Seksi Kebersihan Terminal Regional Daya, Marsuki, menekankan pentingnya menjadikan kegiatan seperti ini sebagai budaya berkelanjutan. “Kerja bakti tidak hanya berhenti pada momentum tertentu. Kami ingin kebersihan menjadi bagian dari budaya kerja, agar terminal selalu terjaga sepanjang waktu,” jelasnya.
Selain membersihkan lingkungan, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat dan pengguna terminal mengenai pemilahan sampah. Edukasi tersebut mencakup sampah organik, non-organik, hingga limbah B3, sehingga memudahkan petugas dalam proses pengangkutan sekaligus meningkatkan kesadaran publik.
Melalui gerakan ini, Perumda Terminal Makassar Metro berharap aksi kecil yang dilakukan secara konsisten dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli pada kebersihan lingkungan. “Menjaga kebersihan adalah bentuk investasi untuk masa depan, karena lingkungan yang sehat akan menghadirkan kenyamanan bagi semua,” tutup Elber penuh optimisme. (*Rz)