Kehadiran Putra Mahkota Gowa memberi warna tersendiri pada perayaan akbar ini. Sebagai penerus tahta, beliau menegaskan pentingnya menjaga nilai budaya dan mempererat hubungan antar-kerajaan di Indonesia. “Kehadiran saya di Festival Erau ini sebagai bentuk penghormatan dan memperkuat silaturahmi antara Kerajaan Gowa dengan Kesultanan Kutai Kartanegara serta kerajaan-kerajaan lain di Nusantara,” ujarnya penuh keteduhan.
Tak hanya Kerajaan Gowa, festival ini juga dihadiri Kesultanan Berau, Kesultanan Bulungan, dan Kesultanan Gunung Tabur, bersama jajaran pemerintah seperti Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, serta unsur Forkopimda. Kehadiran lintas kerajaan dan pemerintah daerah menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga persatuan dalam keberagaman.
Momentum ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk meneladani semangat kebersamaan para leluhur. Perjumpaan Putra Mahkota Gowa dengan Sultan Kutai Kartanegara bukan sekadar seremonial, melainkan pesan kuat bahwa kearifan budaya lokal adalah fondasi peradaban Nusantara yang harus dijaga dan diwariskan lintas zaman. (*Rz)