Ia menekankan bahwa sejarah kelam tahun 1965 menyimpan pelajaran berharga bagi seluruh generasi.
“Tragedi 1965 mengingatkan kita betapa rapuh bangsa ini bila terpisah dari akar Pancasila. Karena itu, setiap generasi wajib menjaga, menghidupkan, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ambahnya.
Lebih jauh, Zulchaidir menegaskan bahwa Hari Kesaktian Pancasila adalah momentum refleksi nasional untuk memastikan persatuan, keadilan sosial, dan semangat gotong royong tetap menjadi penuntun bangsa menghadapi tantangan zaman.
Selama nilai-nilai Pancasila dihidupi dalam sikap dan tindakan sehari-hari, tercipta perekat kuat yang membawa Indonesia pada cita-cita berdaulat, adil, dan sejahtera.
Komitmen ini, lanjutnya, menjadi landasan bagi Pusjar SKMP LAN untuk terus memperkuat peran dalam mencetak ASN yang kompeten, adaptif, dan berintegritas.
“ASN Kompeten adalah kunci mewujudkan rakyat sejahtera. Dengan semangat Bigger, Smarter, Better, Lembaga Administrasi Negara berkomitmen menghadirkan aparatur yang siap membawa bangsa ini lebih maju,” pungkas Zulchaidir.
Demikian Humas Pusjar SKMP LAN, Adekamwa, memberitakan melalui rilis. **