“Kami ingin kader desa menjadi agen perubahan yang tidak hanya aktif di lapangan, tapi juga melek teknologi. Ini penting agar informasi kesehatan terus mengalir ke masyarakat,” ujar Ns. Muh Zukri Malik, M.Kep, dosen pendamping program dari STIKES Panakkukang kepada media awal Oktober 2025.
Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman kader, serta terbentuknya Kelompok Sadar Diabetes di tingkat dusun yang akan secara berkala melakukan edukasi dan pemantauan kesehatan warga.
Perwakilan kader, Hj. Nurmuhlisa, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program ini.
“Kemitraan dengan perguruan tinggi sangat berarti bagi kami. Program ini tidak hanya memperkuat pengetahuan kader, tapi juga memperkokoh sistem kesehatan di desa,” tuturnya.
Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui skema Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025.
Kolaborasi lintas sektor, Desa Bontolanra diharap dapat menjadi model desa tangguh dalam menghadapi tantangan penyakit kronis berbasis teknologi dan pemberdayaan kader. ***