Menurutnya, tambahan jabatan hanyalah titipan belaka, jika dilaksanakan dengan baik akan menjadi amanah dan menjadi ajang untuk meningkatkan karier.
Ia mengajak jajaran ASN kabupaten Mamasa untuk terus mengembangkan inovasi dalam pelayanan sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
“Setiap ASN dibutuhkan loyalitas dan tanggungjawab yg menjadi komitmen yang harus dipegang teguh dalam melaksanakan pelayanan public. Pelayan rakyat harus mampu melihat dan memerhatikan keluhan-keluhan rakyat. Kita butuh orang yang konsisten dalam mengemban jabatan.” Pungkas Welem.
Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Uji Kompetensi Jabatan Tinggi Pratama dari LAN RI Makassar Dr. Muhammad Aswad, M.Si menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai tahapan ujian, mulai dari tes psikologi, proses penulisan makalah dan rekam jejak para peserta yang merupakan metode penentuan job fit.
Adwad menekankan bahwa melakukan penentuan tempat siapa yang tepat dan siapa dimana, telah dilakukan oleh 5 orang pansel dan telah sepakat pada hasil 28 orang pejabat tinggi pratama, tanpa interfensi dari siapapun.
”Kami siap mempertanggungjawabkan hasilnya kepada pemda Mamasa dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ini hasil murni dan tidak ada intervensi siapapun, termasuk Bupati dan Wakil Bupati.” Imbuh Aswad.
Lebih lanjut, Aswad menjelaskan bahwa seorang pemimpin dapat dikatakan pemimpin yang baik jika dia melakukan inovasi dan tranformasi untuk kemajuan daerahnya.
“Seperti yang dilakukan oleh Bupati Mamasa yang sudah banyak berbuat di awal pemerintahannya dalam melakukan berbagai terobosan, salah satunya adalah dengan menempatkan para pejabatnya sesuai dengan keilmuan dan kompetensinya lewat kegiatan job fit”. Kuncinya. (Wan)