“Kami sudah punya contoh nyata hasil kolaborasi dengan Kementan di kabinet sebelumnya, dan kami ingin melanjutkan itu. Kalau perempuan mau bergerak, dampaknya luar biasa,” tegasnya.
Ke depan, IWAPI juga akan berkolaborasi dalam digitalisasi pertanian untuk memperluas akses dan efisiensi produksi pangan. IWAPI siap menjadi mitra Kementan dalam menyosialisasikan inovasi pertanian digital ke seluruh daerah.
“Kami ingin perempuan menjadi role model dalam kemandirian pangan. Dengan gerakan IWAPI, insya Allah perempuan Indonesia bisa menjadi inspirasi dan penggerak utama ketahanan pangan nasional,” tutup Nita.
Sementara itu, Mentan Amran menyambut positif inisiatif IWAPI dan menegaskan komitmen Kementan untuk mendukung penuh gerakan tersebut.
Kementan akan memfasilitasi kebutuhan teknis seperti penyediaan bibit perkebunan, hortikultura, serta bantuan untuk peternakan ayam dan kambing.
“Saya membayangkan akan ada konsorsium besar organisasi perempuan Indonesia yang bergerak bersama dalam program pangan bergizi, gerakan pangan murah, dan kegiatan swasembada pangan,” ujar Mentan Amran.
Mentan Amran menekankan, perempuan memiliki peran strategis dalam menentukan kualitas generasi bangsa melalui pangan sehat dan bergizi.
Melalui Program Pangan Bergizi, yang melibatkan rumah tangga, sekolah, kantor, pesantren, ASN, dan aparat keamanan, masyarakat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan segar seperti ayam, telur, ikan, susu, sayuran, dan umbi-umbian secara mandiri.
Menurut Mentan Amran, program ini diproyeksikan mampu berkontribusi besar terhadap efisiensi pengeluaran masyarakat.
“Potensi pengurangan belanja rumah tangga bisa mencapai Rp1.400 triliun per tahun bila setiap keluarga mampu memproduksi sebagian kebutuhan pangannya sendiri,” tegas Mentan Amran.
Mentan Amran berpesan bahwa kemandirian pangan harus dimulai dari rumah tangga, dan peran perempuan menjadi kunci keberhasilan gerakan nasional ini.
“Indonesia punya sumber daya luar biasa. Ini pekerjaan besar, dan perempuan adalah garda terdepan. Dari rumah tangga yang produktif akan lahir generasi kuat dan mandiri,” pungkasnya. (*)