Lebih lanjut, Amran menjelaskan bahwa peningkatan produksi tidak hanya terjadi pada jagung, tetapi juga pada komoditas beras nasional. Berdasarkan data BPS, produksi beras tahun ini diperkirakan hingga November mencapai 33,19 juta ton. Dan dengan kondisi ini, diperkirakan produksi tahun ini mampu melebihi target yang ditetapkan.
“Dengan kenaikan ini, estimasi tambahan pendapatan petani dari sektor padi mencapai sekitar Rp 113 triliun, sedangkan dari komoditas jagung sekitar Rp 8 triliun. Ini bukti bahwa kebijakan kolaboratif lintas sektor benar-benar memberikan dampak ekonomi yang besar bagi petani kita,” kata Mentan Amran.
Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus mendorong peningkatan produktivitas melalui penggunaan benih unggul berdaya hasil tinggi, pemupukan berimbang, dan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) modern. Inovasi ini terbukti mempercepat proses olah tanah, tanam, dan panen, sehingga efisiensi waktu dan hasil produksi meningkat secara signifikan.
“Kami terus memperluas penggunaan benih unggul dan berdaya hasil tinggi. Di sisi lain, kami juga memperbanyak distribusi traktor, pompa air, dan combine harvester agar petani bekerja lebih cepat, hemat biaya, dan hasilnya lebih maksimal,” kata Amran. (*)