“Sebagai pemuda, kalian harus memiliki semangat dan harapan. Jangan berhenti belajar dan jangan takut bermimpi besar,” pesan Dr. Muh. Aswad.
Semangat belajar inilah yang kemudian dikaitkan oleh Dr. Aswad dengan peran Lembaga Administrasi Negara (LAN), sebuah institusi yang juga berfokus pada pengembangan sumber daya manusia dan kepemimpinan aparatur.
Ia pun memperkenalkan LAN kepada para santri dengan penjelasan sederhana agar mudah dipahami.
Pesannya jelas, bahwa tantangan masa depan menuntut generasi muda untuk menguasai teknologi, beradaptasi dengan inovasi, dan memiliki kemampuan berbahasa asing.
“Pelajari bahasa Arab dan Inggris, karena akan sangat berguna di era digital ini. Dan jangan lupa, keberhasilan sejati dimulai dari doa dan restu orang tua,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Muh. Aswad juga menyampaikan komitmennya untuk memberikan sumbangan beberapa unit pendingin ruangan (AC) bagi kamar tidur para pendidik sebagai bentuk dukungan pribadi untuk kenyamanan proses pembelajaran di pesantren.
“Mari kita doakan yang terbaik untuk pesantren kita tercinta ini,” pungkasnya sore itu.
Menjelang sore, sekitar pukul 17.05 WITA, Dr. Muh. Aswad berpamitan kepada jajaran pengurus dan para santri.
Ia tampak melayani beberapa permintaan swafoto dan bersalaman hangat dengan para santri sebelum meninggalkan lokasi.
Kunjungan tersebut menjadi momen inspiratif yang menegaskan bahwa nilai-nilai pesantren yaitu kedisiplinan, semangat belajar, dan ketulusan, tetap menjadi dasar dalam membentuk pemimpin berintegritas dan berorientasi pelayanan.
Melalui kemitraan dengan lembaga pendidikan, pesantren, dan perguruan tinggi, Pusjar SKMP LAN berkomitmen menumbuhkan ekosistem pengetahuan yang mendorong lahirnya aparatur dan generasi muda yang inovatif, beretika, serta adaptif terhadap perubahan zaman.
Demikian Humas Pusjar SKMP LAN, Adekamwa, memberitakan memberitakan melalui rilis. ***