PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Masih pagi buta di Masjid Wal-Ashri, Kelurahan Pisang Utara. Suasana selepas Subuh terasa hangat ketika Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), berdiri di tengah jamaah. Dengan senyum khasnya, ia menyapa warga satu per satu sebelum melanjutkan rutinitas yang kini menjadi ciri khas kepemimpinannya: Gerakan Jumat Bersih.
Hari itu, Jumat (17/10/2025), Appi memimpin langsung aksi bersih-bersih yang digelar serentak di tiga kecamatan — Bontoala, Wajo, dan Ujung Pandang. Bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Sekda Andi Zulkifli Nanda, serta jajaran pejabat kota, Appi memulai kegiatan dengan coffee morning sederhana bersama para camat sebelum turun ke lapangan.
Di sepanjang aliran Sungai Cerekang hingga Bulu Saraung, Appi tampak berbaur dengan warga, petugas kebersihan, dan Satgas Drainase. Tangannya sesekali ikut mengangkat sampah yang menyumbat saluran air, disambut tawa ringan dari masyarakat yang ikut bergotong royong.
“Saya tidak ingin kegiatan ini hanya jadi rutinitas,” ujarnya di sela-sela kegiatan. “Jumat Bersih harus jadi gerakan hati — kebersamaan warga menjaga lingkungan, mulai dari hal kecil di sekitar rumah.”
Dalam kesempatan itu, Appi kembali memperkenalkan konsep ‘Teba’ (Tempat Pembuangan Sampah Organik) di setiap kelurahan. Ia menjelaskan, sampah rumah tangga bisa diolah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi warga.
“Kalau kelurahan punya teba, lima bulan kemudian bisa panen pupuk. Ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga manfaat ekonomi,” jelasnya.
Selain soal sampah, Appi menekankan pentingnya Satgas Drainase menjaga kelancaran saluran air dan meminta lurah menertibkan bangunan liar yang menutup drainase. Menurutnya, kebersihan dan keteraturan adalah bagian dari wajah kota yang sehat.