Mentan Amran menyampaikan bahwa capaian positif tersebut merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan para petani.
Ia menambahkan, Kementan berkomitmen menjaga keseimbangan antara peningkatan produksi dan kesejahteraan petani.
“Fokus kami adalah memastikan produksi dalam negeri terus meningkat, harga gabah petani tetap stabil, dan masyarakat mendapatkan akses terhadap beras yang terjangkau serta berkualitas,” ujar Amran.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) turut memperkuat capaian itu. Nilai Tukar Petani (NTP) per September 2025 mencapai 124,36—angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Nilai di atas 100 menunjukkan pendapatan petani lebih besar dari biaya produksinya, menandakan kesejahteraan mereka terus membaik. Capaian ini menjadi indikator kuat komitmen Kementan di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman dalam memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.
Kinerja tersebut sekaligus menegaskan bahwa kebijakan pangan di bawah pemerintahan Prabowo Subianto telah memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat luas.
“Pangan adalah fondasi kedaulatan bangsa. Saat sektor pertanian kuat, ekonomi rakyat ikut tumbuh, dan kepercayaan publik terhadap pemerintah pun meningkat,” ujar salah satu peneliti IndoStrategi dalam keterangan resminya.
Satu tahun pertama pemerintahan Prabowo–Gibran menunjukkan arah yang jelas: membangun Indonesia dari desa, dari sawah, dan dari petani.
Di tengah transformasi menuju kemandirian pangan, apresiasi publik terhadap kinerja Menteri Pertanian menjadi sinyal kuat bahwa pertanian kini kembali menjadi kebanggaan nasional, bukan hanya penyedia pangan, tetapi juga motor penggerak ekonomi rakyat. (*)